KEGIATAN
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DI DTA DANAU
Salah satu tantangan pengelolaan danau adalah permasalahan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau. Tantangan tersebut diantaranya adalah kerusakan dan penyempitan areal hutan serta alih fungsi lahan. Untuk itu, salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam upaya penyelamatan danau khususnya di DTA Danau yakni dengan melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), baik secara vegetatif maupun sipil teknis. Kegiatan rehabilitasi secara vegetatif dilaksanakan melalui kegiatan penanaman, sedangkan kegiatan rehabilitasi secara sipil teknis dilaksanakan melalui pembuatan Bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA) serta Bangunan Pengendali Kerusakan Perairan Darat (PKPD).
Kegiatan RHL secara vegetatif melalui kegiatan penanaman
Kegiatan pembuatan bangunan KTA serta Bangunan Pengendali Kerusakan Perairan Darat dilaksanakan dengan pembuatan Gully Plug, Dam Penahan, Sumur Resapan, IPAH, dan Ekohidrolika
Gully Plug yaitu bangunan yang berfungsi untuk mencegah atau mengendalikan erosi jurang (gully erosion) agar tidak meluas dan berkembang sehingga dapat merusak lingkungan sekitarnya.
DAM Penahan yaitu bendungan kecil lolos air dengan konstruksi bronjong batu atau trucuk bambu atau kayu yang dibuat pada alur sungai atau jurang dengan tinggi maksimal empat meter yang berfungsi mengendalikan atau mengendapkan sedimentasi atau erosi dan aliran permukaan atau run off.
Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) yaitu instalasi yang bertujuan menahan secara langsung laju run off yang jatuh di atas permukaan tanah dan memaksimalkan pemanfaatan air hujan yang ditampung pada bangunan gedung dan persilnya.
Sumur Resapan Air (SRA) yaitu bangunan yang menyerupai sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Ekohidrolika yaitu penguatan tebing pada lingkungan berair seperti tebing sungai atau danau yang pembangunannya mempertahankan prinsip-prinsip kelestarian ekosistem (lingkungan) antara lain terjaganya habitat perairan, tempat perkembangbiakan ikan dan atau biota air lainnya dengan memadukan model bangunan sipil teknis dan atau vegetatif.